Saat
ini instansi Pelayanan Kesehatan menjadi suatu kebutuhan penting bagi
masyarakat, terutama pada masyarakat yang mengalami permasalahan kesehatan.
Instansi pelayanan kesehatan, seperti Rumah Sakit dan Puskesmas lebih berperan
secara kuratif dan rehabilitatif bagi masyarakat, padahal usaha preventif dan
promotif lebih penting untuk upaya mencegah terjadinya permasalahan kesehatan
masyarakat.
Pengetahuan
masyarakat mengenai sistem informasi dalam pelayanan kesehatan penting, karena
dengan didukung sistem informasi kesehatan yang baik, masyarakat akan semakin
mudah dan cepat mengakses pelayanan kesehatan. Masyarakat yang memiliki
pengetahuan memadai tentang instansi pelayanan kesehatan akan lebih memilih tempat
Pelayanan kesehatan yang berkualitas, untuk mencapai tingkat derajat kesehatan
yang lebih baik.
Oleh
karena itu pelayanan kesehatan yang bermutu dan memuaskan tentunya akan
menambah nilai plus bagi instansi kesehatan tersebut. Salah satunya yaitu
dengan pelayanan yang cepat, tepat dan lengkap.
Dokumentasi
rekam medis menjadi salah satu hal yang dilihat untuk dihubungkan dengan
tingkat pelayanan di instansi kesehatan. Saat ini masih banyak instansi kesehatan
seperti rumah sakit maupun Puskesmas dan instansi lainnya yang
mendokumentasikan rekam medis para pasien secara manual, padahal hal tersebut
akan beresiko tinggi terhadap terjadinya kelalaian dan kesalahan dalam
pendataan, dan juga tingkat efektifitas dan efisiensi waktu masih dirasa
kurang, sehingga pasien yang membutuhkan penanganan darurat tidak dapat ditangani
secara cepat, pendataan yang memerlukan waktu lama dari beberapa tahapan alur di
instansi kesehatan membuat pelayanan di instansi kesehatan dinilai kurang
memadai dan membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan penanganan medis yang
dibutuhkan pasien.
Berdasarkan
permasalahan tersebut maka diperlukan adanya suatu sistem pengelolaan data yang
dapat mengolah informasi secara lebih cepat, tepat dan akurat. Salah satunya
dengan pengembangan sistem informasi kesehatan. Sumber daya informasi yang
dapat digunakan antara lain : perangkat keras, perangkat lunak komputer,
spesialis informasi (sumber daya manusia; analis sistem, pengelola data base,
spesialis jaringan, programer, operator), pemakai atau pengguna sistem,
fasilitas, database, dan informasi. Selain itu dapat juga dilakukan
pengembangan prototype (Fatmawati, 2010).
Sistem
informasi dan komputerisasi saat ini telah berkembang pesat. Perkembangan dan
perubahan yang cepat juga terjadi pada dunia pelayanan kesehatan. Untuk
memberikan pelayanan yang prima maka mau tak mau harus diperlukan sistem
komputerisasi di rumah sakit.
Pengembangan sistem informasi dapat dilakukan untuk mewujudkan pelayanan
sistem pengolahan data kesehatan yang lebih cepat dan tepat. Pengembangan dapat
dilakukan dengan mengembangkan sistem perangkat keras yang digunakan, yaitu
sistem komputerisasinya. Selanjutnya dengan pengembangan sistem perangkat lunak
komputer, yaitu berupa sistem basis datanya. Tingkat penggunanya juga harus
dikembangkan yaitu berupa pelatihan dan pemahaman mengenai sistem informasi
yang digunakan, agar program yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik
dan mencapai tujuan. Namun dari pengembangan sistem informasi ke tahap
komputerisasi juga memilik kendala diantaranya membutuhkan tenaga dan biaya
yang cukup besar. Sehingga diperlukan adanya kesadaran dari pihak pengelola
(manajemen) rumah sakit atau instansi pelayanan kesehatan untuk mengutamakan
kualitas instansi tersebut. Karena penggunaan sistem informasi yang baik
merupakan salah satu aset rumah sakit untuk mendukung pelayanan yang prima
(Sanjoyo, 2012).
Pengembangan
sistem berarti menyusun sistem baru untuk menggantikan sistem yang lama.
Pengembangan sistem di instansi pelayanan kesehatan atau rumah sakit dapat
digunakan secara bersama-sama oleh bagian-bagian instansi tersebut (Rasdiyanti,
2008).
Referensi
Fatmawati, Andi, 2010. Sistem Informasi Kesehatan Melalui Metode Prototyping sebagai Solusi
dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit. Fakultas Ilmu
Keperawatan UI:Depok. www.fik.ui.ac.id, pdf.
Rasdiyanti, 2008. Pengembangan Database Sarana Pelayanan Kesehatan dan Tenaga Kesehatan
di Dinas Kesehatan Kabupaten Buton. Program Pasca Sarjana Fakultas
Kedokteran UGM:Yogyakarta. http://dinkes-sulsel.go.id, pdf.
Sanjoyo, Raden, 2006. Sistem Informasi Kesehatan. Rekam Medis FMIPA UGM:Yogyakarta. www.yoyoke.web.ugm.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar