Promosi kesehatan adalah proses
memberdayakan dan memandirikan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan,
serta pengembangan lingkungan yang sehat (Depkes, 2000).
Promosi kesehatan mencakup aspek perilaku, yaitu upaya untuk memotivasi, mendorong dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Promosi kesehatan mencakup aspek perilaku, yaitu upaya untuk memotivasi, mendorong dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Perencanaan kegiatan promosi
kesehatan dilaksanakan oleh masyarakat sendiri sesuai kebutuhan masyarakat di
wilayah tersebut. Perencanaan dilakukan
oleh masyarakat dan di fasilitasi oleh fasilitator, meliputi kegiatan promosi
kesehatan di masyarakat atau instansi seperti di sekolah, menggunakan panduan
perencanaan partisipatif masyarakat, sehingga dapat disusun rencana kerja
masyarakat (RKM).
Langkah kegiatan perencanaan promosi kesehatan
adalah seperti diuraikan di bawah ini :
1.
Identifikasi Masalah, Potensi dan
Analisis Situasi
2.
Menentukan Tujuan Promosi Kesehatan
Pada dasarnya tujuan utama promosi
kesehatan adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu :
a. Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
b. Peningkatan perilaku masyarakat
c. Peningkatan status kesehatan masyarakat
3.
Menentukan Sasaran Promosi Kesehatan
Di dalam promosi kesehatan yang
dimaksud dengan sasaran adalah kelompok sasaran, yaitu individu, kelompok
maupun keduanya.
4.
Menentukan Isi/Materi Promosi Kesehatan
Isi promosi kesehatan harus dibuat
sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh sasaran. Bila perlu buat
menggunakan gambar dan bahasa setempat sehingga sasaran mau melaksanakan isi
pesan tersebut.
5.
Menentukan Metode
a. Pengetahuan : penyuluhan langsung, pemasangan poster,
spanduk, penyebaran leaflet, dll.
b. Sikap : memberikan contoh konkrit yang dapat menggugah
emosi, perasaan dan sikap sasaran, misalnya dengan memperlihatkan foto, slide
atau melalui pemutaran film/video.
c. Keterampilan : sasaran harus diberi kesempatan untuk
mencoba keterampilan tersebut.
d. Pertimbangkan sumber dana & sumber daya.
6.
Menetapkan Media
a. Teori pendidikan : belajar yang paling mudah adalah
dengan menggunakan media.
b. Media yang dipilih harus bergantung pada jenis sasaran,
tk pendidikan, aspek yang
ingin dicapai,
metode yang digunakan dan sumber daya yang ada.
7.
Menyusun Rencana Evaluasi
Rencana
evaluasi harus dijabarkan yaitu
mengenai kapan evaluasi
akan dilaksanakan, dimana akan dilaksanakan, kelompok sasaran yang mana akan
dievaluasi & siapa yang akan melaksanakan evaluasi tersebut.
8.
Menyusun Jadwal Pelaksanaan
Penjabaran dari waktu,tempat & pelaksanaan yang
biasanya disajikan dalam bentuk gan chart
(Listyaningrum, 2008).
Setelah melalui tahapan perencanaan, selanjutnya dilakukan tahap implementasi Program promosi kesehatan.
Setelah melalui tahapan perencanaan, selanjutnya dilakukan tahap implementasi Program promosi kesehatan.
Tahap Implementasi Program Promosi Kesehatan
1.
Persiapan Pelaksanaan
Meliputi persiapan alat pendukung dan
media fasilitasi dalam program promosi kesehatan.
2.
Implementasi Kegiatan
a. Melaksanakan
kegiatan pelatihan yang berkaitan dengan promosi kesehatan (apabila ada rencana
pelatihan dalam Rencana Kerja Masyarakat).
b. Melaksanakan
kegiatan program promosi kesehatan dengan sasaran yang telah ditentukan. (new.pamsimas.org)
Setelah program promosi kesehatan dilaksanakan di masyarakat, maka perl dilakukan evaluasi.
Evaluasi
dilakukan baik terhadap proses maupun hasil implementasi kebijakan. Penilaian
terhadap proses kebijakan difokuskan pada tahapan perumusan kebijakan, terutama
untuk melihat keterpaduan antar tahapan, serta sejauhmana program dan pelayanan
sosial mengikuti garis kebijakan yang telah ditetapkan. Penilaian terhadap
hasil dilakukan untuk melihat pengaruh atau dampak kebijakan, sejauh mana kebijakan
mampu mengurangi atau mengatasi masalah. Berdasarkan evaluasi ini,
dirumuskanlah kelebihan dan kekurangan kebijakan yang akan dijadikan masukan
bagi penyempurnaan kebijakan berikutnya atau perumusan kebijakan baru (Masyuni,
2010).
Hawe
et al.(1998) mengatakan evaluasi adalah proses yang memungkinkan kita untuk
menetapkan kebenaran atau nilai dari sesuatu. Evaluasi meliputi dua proses
yaitu: observasi (pengamatan) dan pengukuran, serta membandingkan hasil pengamatan
dengan kriteria atau standar yang dianggap merupakan hal yang baik. Evaluasi
juga meliputi pengamatan dan pengumpulan hasil pengukuran tentang operasionalisasi
program dan pengaruh progam terhadap masalah dibandingkan dengan sebelum
pelaksanaan program (Masyuni, 2010).
Monitoring
dan evaluasi program promosi kesehatan dilaksanakan secara terus menerus dan
kontinyu untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan (target) program promosi kesehatan.
a. Mengetahui
Kemajuan Perubahan Secara Fisik dengan menggunakan peta sosial,
b. Memeriksa
Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dengan menggunakan tabel perencanaan yang disusun
berdasar data dalam RKM, untuk mengetahui apakah jenis dan volume kegiatan yang
direncanakan, pada saat ini sudah dilaksanakan.
c. Evaluasi
Perubahan Perilaku Secara Partisipatif (pada target sasaran)
d. Monitoring
Kesinambungan (new.pamsimas.org)
Referensi
Anonim, 2010. Promosi Kesehatan Masyarakat dalam Program Pamsimas
new.pamsimas.org, diakses
pada tanggal 29 Maret 2014, Yogyakarta.
Listyaningrum., R,
2008. Perencanaan
Promosi Kesehatan. retno_listyaningrum.staff.gunadarma.ac.id, diakses
pada tanggal 29 Maret 2014, Yogyakarta.
Masyuni, 2010. Implementasi Program Promosi Pencegahan
Diare pada Anak Berusia di Bawah Tiga Tahun, Universitas Sebelas
Maret:Surakarta.
Demikian sekilas informasi mengenai tahapan dalam program promosi kesehatan. Semoga Bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar